Di bangladesh ada sebuah majalah khusus kaum LGBT di bangladesh, majalah ini berisi berita yang memuat soal segala hal yang berhubungan deng...
Di bangladesh ada sebuah majalah khusus kaum LGBT di bangladesh, majalah ini berisi berita yang memuat soal segala hal yang berhubungan dengan kaum yang terpingirkan ini, di bangladesh homoseksual adalah tindakan kriminal dan banyak aktivis LGBT negeri itu yang terpaksa tinggal di luar negeri.
Pembunuhan Xulhaz Mannan (35) ini menjadi insiden terbaru dalam serangkaian serangan berdarah terhadap para bloger dan aktivis di negeri tersebut. pemimpin redaksi Roopban, majalah LGBT satu-satunya di Banglades, tewas dibunuh di ibu kota Dhaka, Senin (25/4/2016) petang.
Polisi mengatakan bahwa Xullhas dibunuh di apartemennya setelah para tersangka berpura-pura masuk sebagai seorang kuris ekspedisi, setelah berhasil masuk barulah mereka beraksi dan menembak Xulhaz dan melukai 2 orang lainnya yang tinggal disana.
Seorang penjaga keamanan di gedung apartemen itu mengatakan, kelompok tersangka penyerangan mengaku sebagai pegawai sebuah perusahaan ekspedisi ketika tiba di tempat itu sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
"Setengah jam kemudian, saya mendengar teriakan dan suara tembakan dari flat dan langsung melihat apa yang terjadi. Mereka kemudian menyerang saya dengan menggunakan pisau," kata penjaga gedung kepada harian Dhaka Times.
Polisi mengatakan, petugas yang memeriksa lokasi kejadian menemukan kotak yang dibawa para penyerang Xulhaz itu, tetapi tidak merinci isi kotak tersebut.
Sementara itu, Duta Besar AS untuk Banglades, Marcia Bernicat mengecam pembunuhan Xulhaz Mannan itu.
"Saya sangat terpukul mendengar pembunuhan terhadap Xulhaz Mannan. Kami mengecam keras aksi brutal ini dan mendesak pemerintah Banglades untuk segera menangkap para pelaku," ujar Marcia.
Majalah Roopban yang dikelola Xulhaz adalah satu-satunya majalah untuk kelompok LGBT di Banglades yang terbit sejak 2014 untuk memupuk pemahaman lebih besar terhadap kelompok yang selama ini terpinggirkan itu.
Mannan juga dikenal juga sebagai pengelola pawai "pelangi" tahunan di Dhaka, yang sejak 2014 selalu digelar pada 14 April.
Tahun ini, pawai tersebut tak jadi dilaksanakan dan menurut seorang rekan Xulhaz yang tinggal di AS, empat peserta juga ditahan dan dibebaskan setelah keluarga mereka dikabari bahwa para pemuda itu adalah para homoseksual.
Di Banglades, homoseksual adalah tindakan kriminal dan banyak aktivis LGBT negeri itu yang terpaksa tinggal di luar negeri.
Pembunuhan Xulhaz Mannan (35) ini menjadi insiden terbaru dalam serangkaian serangan berdarah terhadap para bloger dan aktivis di negeri tersebut. pemimpin redaksi Roopban, majalah LGBT satu-satunya di Banglades, tewas dibunuh di ibu kota Dhaka, Senin (25/4/2016) petang.
Polisi mengatakan bahwa Xullhas dibunuh di apartemennya setelah para tersangka berpura-pura masuk sebagai seorang kuris ekspedisi, setelah berhasil masuk barulah mereka beraksi dan menembak Xulhaz dan melukai 2 orang lainnya yang tinggal disana.
Seorang penjaga keamanan di gedung apartemen itu mengatakan, kelompok tersangka penyerangan mengaku sebagai pegawai sebuah perusahaan ekspedisi ketika tiba di tempat itu sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
"Setengah jam kemudian, saya mendengar teriakan dan suara tembakan dari flat dan langsung melihat apa yang terjadi. Mereka kemudian menyerang saya dengan menggunakan pisau," kata penjaga gedung kepada harian Dhaka Times.
Polisi mengatakan, petugas yang memeriksa lokasi kejadian menemukan kotak yang dibawa para penyerang Xulhaz itu, tetapi tidak merinci isi kotak tersebut.
Sementara itu, Duta Besar AS untuk Banglades, Marcia Bernicat mengecam pembunuhan Xulhaz Mannan itu.
"Saya sangat terpukul mendengar pembunuhan terhadap Xulhaz Mannan. Kami mengecam keras aksi brutal ini dan mendesak pemerintah Banglades untuk segera menangkap para pelaku," ujar Marcia.
Majalah Roopban yang dikelola Xulhaz adalah satu-satunya majalah untuk kelompok LGBT di Banglades yang terbit sejak 2014 untuk memupuk pemahaman lebih besar terhadap kelompok yang selama ini terpinggirkan itu.
Mannan juga dikenal juga sebagai pengelola pawai "pelangi" tahunan di Dhaka, yang sejak 2014 selalu digelar pada 14 April.
Tahun ini, pawai tersebut tak jadi dilaksanakan dan menurut seorang rekan Xulhaz yang tinggal di AS, empat peserta juga ditahan dan dibebaskan setelah keluarga mereka dikabari bahwa para pemuda itu adalah para homoseksual.
Di Banglades, homoseksual adalah tindakan kriminal dan banyak aktivis LGBT negeri itu yang terpaksa tinggal di luar negeri.