Di Bali yang terkenal tentram dan nyaman rupanya ada sosok pembuat onar juga. Seorang satpam restoran, Nyoman Diantara, tampak kesal saat...
Di Bali yang terkenal tentram dan nyaman rupanya ada sosok pembuat onar juga. Seorang satpam restoran, Nyoman Diantara, tampak kesal saat mendengar nama Amokrane Sabet disebut. Amokrane Sabet adalah bule yang terkenal suka bikin onar di Bali.
Misalnya saja di pertengahan tahun 2015, Amokrane sempat makan di restoran tempat satpam Nyoman bekerja. Setelah makan, pria pelontos berbadan kekar itu bukannya melunasi tagihan tapi justru kabur.
Saat datang kedua kalinya, untuk minta makan gratis manajer restoran mengusirnya, namun Amokrane justru balik mengancam manajer restoran.
"Manajer saya diancam, dia lari dan teriak-teriak minta tolong. Sebenarnya, sebelum memperlakukan manajer saya seperti itu, dia sudah di-blacklist di setiap hotel, vila dan restoran di Seminyak. Sekarang di sini (Berawa) pun di-blacklist," ujar Diantara.
Diantara mengatakan, atlet Mixed Martial Arts (MMA) itu kerap membuat resah wisatawan.
"Belum lama ini ada bule lagi jalan sama istrinya. Amokrane lewat lalu berhenti di depan kedua bule suami istri itu, lalu bilang, 'istrimu cantik, boleh aku pinjam?' Begitu dia bilang, langsung bule itu mengamuk. Belum lama ini dia juga pernah bikin seorang wisatawan yang lagi makan di restoran marah-marah. Pokoknya dia telah meresahkan sekali," cerita si satpam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polsek Kuta Utara, pada 2015 lalu Amokrane pernah dipanggil pihak kepolisian karena bikin resah di Berawa.
Pada 7 April 2016, Amokrane juga kembali dilaporkan warga karena suka mengancam dan ugal-ugalan mengendarai mobil di Jalan Pantai Berawa.
Bukannya memenuhi panggilan kepolisian, ia malah merobek surat panggilan yang diberikan.
Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Wayan Arta Ariawan, membenarkan pihaknya memanggil kembali Amokrane setelah pemanggilan sebelumnya pada pertengahan tahun 2015, saat itu ia terancam dideportasi karena hobinya yang bikin onar.
Terkait surat pemanggilan 7 April yang dirobek dan tak dipenuhi, Kompol Arta akan melayangkan surat pemangilan kedua kepada Amokrane.
"Kami akan kirim surat panggilan kedua dulu, kalau tetap tidak dipenuhi, nanti kita pikirkan lagi," sambung dia.
Tidak ada yang tahu di mana Amokrane tinggal dan apa pekerjaannya selama menetap di Bali.
Menurut berita acara pemeriksaan, Amokrane hanya menuliskan alamatnya di Jalan Pantai Berawa karena kerap menampakkan diri di sana. Tak ada yang tahu sejak kapan dia tinggal di Bali.
Anggota Polsek Kuta Utara mengatakan Amokrane sudah berada di Berawa sejak 2013.
"Warga memang sering mengeluhkan bule ini, suka bikin onar. Saya tak tahu pekerjaannya di sini apa. Sejak kapan dia di sini, saya tak tahu pasti, yang jelas sudah ada sejak 2013," ujar anggota kepolisian yang dilansir Tribun Bali.