"Waktu itu saya belom sampai diperkosa, tapi udah dilecehkan dalam arti udah grepe-grepe ya kan, dicium bibirnya, waktu itu kan say...
"Waktu itu saya belom sampai diperkosa, tapi udah dilecehkan dalam arti udah grepe-grepe ya kan, dicium bibirnya, waktu itu kan saya ngga ngerti sama sekali," ujar Penyanyi Maia Estianty, ketika menceritakan tindak pelecehan seksual yang dialaminya waktu masih kecil.
Kepada media ia mengaku dilecehkan oleh tukang kebun yang bekerja untuk pamannya, saat ia masih duduk di bangku SD.
Bunda Maia, sapaan akrab Maia Estianty, mengaku dilecehkan saat masih kelas dua SD. Ceritanya dengan gamblang di Hotel Grand Mahakam, Jl. Mahakam I, No.6, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/04/2016).
Mengalami pelecehan tersebut, Maia mengaku tidak trauma. Namun, kejadian buruk tersebut masih membekas dipikirannya. Ibu dari tiga putra tersebut juga turut menghimbau masyarakat, terkhusus para Ibu untuk lebih memperhatikan para pekerja lelaki yang ada di rumah.
"Kalau trauma sih enggak, tapi membekas, membekas iya. Trauma maksudnya trauma yang ketakutan gimana? Ngga ada, tapi membekas."
"Jadi kalau misalnya saya punya keponakan perempuan, aku kasih tahu bahwa ibu-ibunya nih, hati-hati, sopir, sopir laki dijaga," tuturnya
"Karena dari orang-orang terdekat bisa saja seperti saya dulu dititipin ke rumah om yang notabene punya pembantu laki, tukang kebun lah ya, abis itu terjadilah pelecehan seksual," ucapnya.
Selain itu Maia juga sangat mendukung pendidikan seks di usia dini kepada nak-anak, yang disampaikan dengan bahasa-bahasa kedokteran yang layak dan mudah dimengerti.
Ia menganjurkan, agar anak diberitahu tahu, organ-organ seksual yang tidak boleh disentuh karena rawan pelecehan, supaya dapat terhindar dari aksi pencabulan yang marak terjadi.
"Anak harus dikasih tahu bahwa, kalau dipegang sini ngga boleh, kalau diginiin, jangan," tegasnya.
"Pokoknya disebut-sebutin bagian yang ini, namanya apa, jangan disentuh. Itu penting banget supaya mereka tidak terjadi pelecehan seksual seperti saya dulu," imbuh Maia Estianty.