Nurcahaya Ningsih (48), ibunda Febi Kurnia, mahasiswi UGM yang ditemukan tewas di toilet kampus, tak tinggal diam saat mendengar kabar an...
Nurcahaya Ningsih (48), ibunda Febi Kurnia, mahasiswi UGM yang ditemukan tewas di toilet kampus, tak tinggal diam saat mendengar kabar anak pertamanya hilang.
Ibu tiga orang anak ini langsung terbang ke Yogyakarta dari rumahnya di Batam dan melakukan penelusuran guna mencari keberadaan Febi.
"Saya mendapat kabar, lalu ke Yogya. Saya tiba di Yogya hari Sabtu," ujar Nurcahaya Ningsih (48), ibu almarhumah Febi Kurnia.
Ningsih mengatakan, sesampainya di Yogyakarta, ia lantas menuju kos putrinya di Pogung Baru, Sleman. Di kamar kos, ia tidak menjumpai adanya kejanggalan ataupun barang-barang yang hilang.
"Kamar kosnya rapi, tidak ada yang mencurigakan," katanya.
Meski teman-temannya telah melapor ke polisi, Ningsih ingin turut mencari putrinya. Dari informasi teman kos putrinya, motor Febi diketahui berada di area parkir sekitar Terminal Giwangan.
Ia pun lantas menuju area parkir Giwangan untuk memastikan dan mencari informasi mengenai keberadaan anaknya. Setelah sampai di tempat parkir, memang benar motor jenis matic Mio J milik putrinya ada di sana.
Ningsih menanyakan kepada tukang parkir mengenai siapa yang membawa sepeda motor itu dan kapan masuk ke tempat parkir.
"Katanya datang hari Jumat pagi sekitar pukul 09.00. Yang bawa pria dan tidak pakai helm," katanya.
Tak sampai di situ, Ningsih pun mencoba menghubungi nomor handphone Febi. Namun, tidak seperti biasanya, teleponnya tidak dijawab dan justru dibalas dengan SMS.
"Biasanya kalau saya telepon langsung diangkat, tapi janggal, malah balas SMS," ucapnya.
Dia mengaku sempat menaruh curiga yang membalas SMS bukanlah Febi, sebab kata-katanya dan logat bahasanya berbeda.
"Febi itu tidak pernah pakai kata 'aku'. Dia selalu pakai nama 'Febi' dan logatnya itu beda, saya curiganya itu bukan anak saya," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diterima dari polisi, Ningsih mengetahui posisi handphone putrinya ada di daerah Jalan Parangtritis. Namun, ketika teman-temannya mencari ke lokasi, keberadaan Febi tidak juga ditemukan.
Nurcahaya pun sempat mengecek rekening putrinya di bank. Hasilnya tidak ada aktivitas penarikan.
"Jumlahnya tidak berkurang, terakhir mengambil uang itu 21 April," ucapnya.
Hingga akhirnya kabar mengagetkan diterimanya. Putri pertamanya ditemukan dalam kondisi meninggal di dalam toilet yang terkunci di lantai 5 Gedung S-2 dan S-3 FMIPA UGM pada Senin (2/5/2016) petang.
Ia tak menyangka anaknya yang sedang menuntut ilmu justru bernasib tragis seperti itu.
Jenazah Febi sendiri telah tiba di rumah duka, Rabu (4/5/2016) pagi, di Batam, Kepulauan Riau.
Sang juara olimpiade kini telah pergi, pelaku pembunuhan sendiri telah tertangkap. Alasannya membunuh Febi pun hanya karena tersangka ingin menguasai harta korban.